A.ISTI’LA’
Menurut
bahasa arti Isti’la’: naik/ terangkat. Sedangkan menurut istilah artinya:
ketika mengucapkan huruf hijaiyah, lidah terangkat atau naik ke langit- langit
mulut dalam ilmu tajwid. Hurufnya ada 7 yang dirumuskan
dalam kalimat:
خُصَّ ضَغْطٍ قِظْ
(خ ص ض غ ط ق ظ)
Maksudnya lidahnya
terangkat naik ke langit-langit mulut yang atas.jadi keluararnya suara dari
arah atas juga.itulah sebabnya dinamakan isti’la’.Yang paling tinggi naiknya
ialah huruf tho’,sebab ketambahan memiliki sifat ithbaq (melekatnya lidah pada
langit-langit atas).Huruf isti’la’itu
juga bernama huruf tafkhim,yakni huruf-huruf yang harus dibaca tebal.
Contoh :
Contoh
Lafadz
|
Huruf
|
Contoh
Lafadz
|
Huruf
|
وَالْعَاقِبَةُ
لِلتَّقْوَى
|
ق
|
أَخْلَدَهُ
|
خ
|
أَمَّا
مَنْ ظَلَمَ
|
ظ
|
الضَّآلِّيْنَ
|
ض
|
أَغْلا
ًلاًً
|
غ
|
يَخْتَصُّ
|
ص
|
Perlu difahami
bahwa yang terbilang-bilang naik itu pangkalnya lidah (lidah terdalam).Baik
seluruh lidah naik semua atau tidak,itu manurut tingkatan masing-masing
huruf.Huruf yang bermakhroj di tengah lidah ialah jim syin ya’, yang naik hanya
antara pangkal dan tengahnya lidah dan huruf kaf yang bergerak naik hanya
sedikit yaitu antara pangkal dan tengahnya lidah.Huruf 4 ini tidak termasuk
isti’la’ karena walaupun ada naiknya lidah tetapi tidak seperti naiknya huruf
isti’la’ 7 tadi.
·
Sumber:Standar Tajwid,Maftuh
Basthul Birri,Terjemah Asli Bahasa Jawa oleh Fathul Mannan.
Ø Nama:Atik Himmatal Chusna
Ø FITK:PGMI B
Tidak ada komentar:
Posting Komentar